Bagaimana perasaan jadi Istri?
Pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan satu jawaban. Tapi untuk merangkum semua jawaban itu cukup satu kata Alhamdulillah.
Gugup, takut, bahagia, suka cita campur aduk menjadi sebuah rasa diawal dan akan terus berulang sepanjang pernikahan.
Pekerjaan jadi Istri itu ringan hanya taat pada suami, waktunya selama ada usia dan rewardnya masuk syurga dari pintu yang kita mau. Dasyat!
Saat menjadi istri adalah saat dimana perjalanan baru dimulai, suami itu bahan ujiannya. Banyak hal yang bisa bikin kita bertumbuh, atau mengerdil bahkan hancur.
Saat menjadi istri bukan lagi tentang siapa yang kita hadapi. Tapi tentang mengisi, memperbaiki jiwa yang gelap oleh dosa masa lalu, masa-masa belajar jadi manusia.
Saat menjadi istri, terlihat seperti berjuang untuk orang lain tapi ternyata untuk diri sendiri.
Pada akhirnya menjadi istri adalah sebuah perjalanan ruhiyah, batin atau mental.
Perjalanan masuk kedalam rimba diri kita sendiri, menghancurkan gunung ego lalu menemukan telaga.
Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854.
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)
Barakallahulaka wabaraka alaika wajamaa bainakuma fii Khoir Kaka tercinta ❤️