Sore itu langit cerah, saya dan suami menemani anak kami bermain mobil-mobilan yang disewakan di taman kota. Memang setiap sore hingga malam taman kota ramai oleh pengunjung, ada yang berolah raga, ada yang santai menikmati pemandangan laut, laut sore memang selalu penuh pesona, bahkan pernah suatu ketika awan berwarna merah saga saat senja mau terbenam. Cantik sekali.
Di beberapa sudut ada lingkaran-lingkaran diskusi oleh mahasiswa, pernah juga saya dapati beberapa anak muda membuat pertunjukkan live music.
Saat itu mata saya tertuju pada seorang ibu muda yang juga sedang membersamai dua anaknya yang masih balita dan satunya tampak sudah berusia dibawah sepuluh tahun tebakanku.
Ibu itu juga menyewa mobil-mobilan untuk anaknya yang lebih besar, sembari memperhatikan anaknya bermain dengan sigap, mulut beliau juga tidak berhenti mengeluarkan sumpah serapah pada dua bocahnya yang tidak bisa diam, karena sedang bereksplorasi, usia balita memang rasa ingin tahunya sedang tumbuh, yang saya tangkap dari omongan yang keluar dari ibu itu, bukan karena amarah atau sedang emosi tapi bentuk komunikasi pada anaknya.
Lucu saja kedengarannya. Memanggil anak dengan nama hewan, lalu menenangkannya dengan ucapan bodoh, hihihi.
Saya yang tidak jauh dari ibu itu, segera berpindah tempat karena tidak nyaman, rasanya hati dan pikiran saya juga ikutan tertimbun kotoran.
Saya menyadari satu hal, tidak ada orangtua yang tidak sayang anak, pun sebaliknya tidak ada anak yang durhaka pada orangtua. perlakuan orangtua pada anak diwaktu kecil adalah gambaran bagaimana anak memperlakukan orangtuanya kelak.