Senin, 29 Agustus 2022

Bukan salah mereka

 ❤️Bukan salah mereka. 


Siang itu ketika sahabatku meminta dicarikan ustadzah untuk mengisi ceramah di kantornya. Sontak saya jawab. Saya saja, tapi bukan ceramah, hanya mau berbagi keresahan. Dan ternyata disambut baik oleh sahabatku itu.

Yang lucunya, hari itu saya menyampaikan tema rumah tangga untuk ibu-ibu senior, yang pengalaman berumahtangganya tidak diragukan lagi dibanding saya yang baru merintis ini.

Tapi bukan itu pointnya. Hanya mau mengajak para ibu senior yang sudah mapan secara mental dan materil ini bisa berkontribusi menginisiasi satu proyek nyata untuk keluarga muda bagaimana memerankan peran keayahbundaan. 

Hari ini kita dikejutkan dengan citayem fashion week dan fenomena anak lainnya. 

L*gbete, a*Orsi, s*ks bebas, por*ografi, b*nuh diri, d*presi.

Kerapuhan anak-anak muda ini bukan salah mereka. Mereka hanya sedang kosong jiwanya Karena setiap anak yang lahir adalah suci. Yang membentuk mereka adalah orang tuanya. 

Hari ini keluarga muslim modern tidak punya misi keluarga. Hari ini peran suami lebih banyak sebagai pencari nafkah kurang terlibat pengasuhan anak. Hari ini peran istri terlalu mendominasi hingga kurang adab terhadap suami. 

Maka semua realita ini jangan hanya berhenti pada rasa empati, miris, takut. Tapi harus ada aksi. 

Menyadari bahwa ada yang salah dengan fenomena keluarga muslim hari ini, memaknai lagi peran penting kita sebagai orang tua yang bertanggung jawab mengisi jiwa anak-anak kita.

Memperbaiki diri, keluarga lalu berkontribusi di masyarakat menjadi Khalifah Allah di bumi.

#RimaRumata



Travel with Heart

Waktu masih sekolah menengah atas saya pernah ke kota Sorong atas kebaikan mama dan Bapak. Dan tentunya atas izin Allah. Hanya karena ingin anaknya bisa liburan. 

Sekarang sudah menikah atas Izin Allah bisa jalan-jalan ke Sorong bersama Mama dan Bapak dan atas Kebaikan suami tercinta semoga Allah memberikan rahmatNya dan kebaikan yang tak pernah putus untuk suami tercinta 🧡

Sebenarnya ke kota Sorong ini dalam agenda vaksin miningitis untuk mama dan bapak karena di Fakfak tidak ada. Dan Alhamdulillah sekalian jalan-jalan deh. 

Jadilah kami tour Sorong hehehe, Jenguk keponakan yang lagi sekolah di MAN ICE, silaturahmi ke keluarga. Ke sodara, saya baru ketemu sodaraku ini untuk pertama kali😁





























Segala puji hanya bagi Allah 🧡

Kamis, 25 Agustus 2022

Piknik ke Wambar

Nina dan Baba sepakat bahwa piknik termasuk kebutuhan. Kalau punya kesempatan harus bisa mengagendakan jalan-jalan. 

Hari Ahad ini lokasi piknik adalah Wambar. Kenapa Wambar ? Karena butuh pantai pasir yang luas dan tidak ramai. 

Jadilah kami membawa perlengkapan masak. 












Segala puji hanya bagi Allah❤️

Senin, 22 Agustus 2022

Insight ❤️

Dari FB teh Yuria Cleopatra 


 “Teh, anak saya nggak suka matematika, jadi saya homeschoolingkan saja biar nggak usah belajar matematika di sekolah. “

“Anak saya mau fokus di bidang bisnis aja, nggak usah belajar pelajaran lain, percuma nggak kepake juga nanti”

“Yang penting anak saya agamanya bagus. Nggak apa-apa akademiknya jelek juga”

“Anak saya bakatnya nyanyi, nggak perlulah dipaksa belajar sains dan sosial”

“Ibarat elang, kalau mata pelajaran terbang kan hebat. Coba kalau dia dipaksa memanjat, pasti dia akan merasa bodoh”


Banyak pertanyaan dan pernyataan senada yang diungkapkan orangtua berkenaan dengan minat bakat anak. Tak sedikit orangtua memutuskan Homeschooling hanya sekedar berdasarkan pertanyaan, pernyataan dan asumsi-asumsi seperti ini. 


Attitude


Setiap manusia diajarkan untuk senantiasa berjuang dan berkorban. Termasuk dalam belajar. Saat kita melihat anak tidak suka satu bidang pelajaran, kita perlu mengamati dan mengevaluasi, apakah memang masalahnya pada kemampuan atau kemauan? Tak sedikit anak yang malas belajar dan orangtua yang malas mencari solusi akhirnya menyerah dalam pernyataan "anak tidak suka dan tidak harus belajar sesuatu". 


Manusia pada dasarnya malas belajar, malas untuk serius. Jangankan pada hal yang tidak disukai, pada hal yang disukai pun demikian. Anak yang suka memencet tuts piano dengan riang belum tentu tahan fingering berjam-jam saat latihan piano. Anak yang suka berdebur-debur di kolam belum tentu tahan sejam latihan renang dengan serius. 


Banyak orangtua mengira anak tidak suka atau tidak berbakat di satu bidang pelajaran, karena anak tidak menampakkan kemajuan berarti disitu. Ikut latihan vokal baru beberapa kali pertemuan sudah off. Ikut latihan olahraga baru beberap bulan sudah stop. Sementara sarana, alat dan dana sudah digelontorkan. 


Padahal masalahnya mungkin bukan pada bakat atau minat, tapi pada attitude. Malas, terburu-buru, tidak sabar, tidak suka metode belajar, tidak suka tempat  belajar, ingin segera bermain-main, kesal pada orangtua dan guru, seringkali menyebabkan proses belajar mandek. 


Mengajari anak agar mencintai proses belajar, sabar dan tekun dalam menimba ilmu dan melatih keahlian, bersemangat untuk meraih keberkahan dalam satu bidang ilmu, adalah konsep dasar yang harus ditanamkan pada anak-anak. 


Pendidikan Dasar


Saat ini sulit menjadi seorang ahli di berbagai bidang sekaligus. Ya jago nyanyi, ya hafizh Qur'an, ya ilmuwan sains, ya pengamat politik, ya menguasai 7 bahasa asing, ya bisa mengobati orang sakit. Maka memilih satu bidang tertentu untuk dikuasai lebih realistis. 


Namun ada pendidikan dasar yang seharusnya tidak dilepas begitu saja. Setiap anak harus mempelajarinya sampai taraf praktis dia bisa hidup 'normal' dan terpenuhi semua kebutuhannya. 


Berbeda dengan para binatang di animal school yang memiliki struktur tubuh dan fitrah yang berbeda-beda, manusia secara umum memiliki kompetensi dasar yang sama yang harus dikasai.  


Beberapa hal yang perlu diajarkan antara lain :

1. Kemampuan berpikir logis. Pendidikan matematika yang baik sampai taraf tertentu sangat membantu anak menguasai metode berpikir logis. Ini akan membantu anak menganalisis, mengasah kecerdasan, terhindar dari hoax dan pemahaman yang dangkal. Juga akan melindungi anak-anak kita dari penipuan, pembodohan dan penguasaan kaum lain. 


2. Kemampuan berkomunikasi. Anak harus mampu berkomunikasi dengan lingkungannya. Kemampuan memahami bahasa, menyampaikan maksud, memahami lawan bicara adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai semua anak. Jangan sampai anak stress dan tertekan karena tidak mampu berkomunikasi dengan lingkungannya 


3. Al Qur'an dan Bahasa Arab

Bagi setiap muslim, membaca, menghapalkan al Qur'an menjadi kewajiban. Meskipun anak tampak tidak berbakat menghapal, orangtua  tidak boleh berlindung dan mencari alibi. Proses membaca dan menghapal al Qur'an harus tetap dilakukan semampunya. 


Mengerti sedikit bahasa Arab juga penting. Minimal bisa tahu kapan mesti berhenti dan melanjutkan ayat saat membaca al Qur'an 😁. Setidaknya bisa tahu perbedaan huruf dan kata, kata dan kalimat sebagai dasar pemahaman  tajwid, juga untuk mempermudah proses menghapal. 


4. Olahraga

Meskipun anak (dan orangtua) tampak tidak suka berolahraga, mengajari anak berolahraga sangat penting. Minimal anak bisa berjalan jauh (hiking), berlari kecil (jogging) dan berenang. Memperbanyak aktivitas outdoor juga sangat membantu proses belajar anak-anak, memastikan otot mereka tumbuh dan berkembang baik, serta  mendapatkan udara segar.


Survival 


Tugas orang tua antara lain membentuk anak agar  mampu  survive di berbagai kondisi. Bisa mengenal bumi dan berbagai sumber dayanya, bisa hidup di perkotaan, bisa menerima berbagai tradisi dan kebudayaan, bisa makan beragam jenis makanan di manapun berada, bisa tahan di berbagai iklim dan cuaca, bisa menikmati hidup di berbagai situasi dan kondisi. 


Jangan biarkan anak manja dan mudah mengeluh jika harus keluar dari zona nyaman. Tidak bisa makan kalau tidak dengan ayam goreng, tidak bisa tidur kalau tidak ber AC, tidak bisa mencium bau asing, tidak bisa masuk kamar mandi yang sedikit kotor, tidak bisa tinggal di desa, tidak bisa kotor, tidak tahan hiruk pikuk, dll. 


Dengan memahami hal-hal tersebut, orangtua akan mampu mendidik anak yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Anak-anak seperti ini akan mengerahkan potensinya dengan optimal. Orangtua tak harus lelah mendorong seperti mendorong mobil mogok. Meskipun mewah, mobil mogok tetap melelahkan untuk didorong ☺️

Sabtu, 20 Agustus 2022

Karnaval dan Perayaan pesan Kemerdekaan

❤️Karnaval dan Perayaan Pesan Kemerdekaan 

Fakfak. Kota kecil yang damai di tanah Papua Barat ini sedang menggelar  acara  karnaval dalam rangka  hari  kemerdekaan. 

Acara ini seperti  sedang mendefinisikan  kehadiran kita di dunia.  Pakaian  adat  suku bangsa dan berbagai profesi diparadekan menyusuri berkeloknya jalan kota. Semua elemen masyarakat ikut bagian,  semua antusias anak-anak bahkan orang dewasa. Tertawa bersama,  capek bersama dan saling bergandengan. 

Semoga keberagaman karnaval  yang bahagia ini menjadi perenungan sekaligus perayaan pesan  kemerdekaan anak  bangsa.

- Pada dasarnya manusia adalah bagian dari alam. Jadi pada saat manusia dilahirkan secara natural kita punya bahasa yang sama dengan alam. Itu natural. Sayangnya, pada saat kita beranjak besar kita diajarkan dengan bahasa yang kita ciptakan sendiri jadi, walaupun alam semesta ini memberikan berjuta tanda. kita yang mulai sombong ini tidak akan bisa memahamiya. Rectoverso.


Kenangan 20 Agustus 2019


Segala puji hanya bagi Allah 🧡

Senin, 15 Agustus 2022

Tugas dari Rumah

 Tugas dari Rumah 🏡


Ini rumah almarhum orang tua Baba. Sejak mereka masih ada, rumah ini memang selalu jadi tempat berkumpul keluarga sampai ramai oleh anak-anak yang melanjutkan pendidikan dan kebiasaan itu berlanjut hingga sekarang. 

Hingga nina jadi istri Baba, harus belajar sambil melakukan tugas sebagai orang tua  bagi adik-adik ini.

Setiap pekan harus mengagendakan pertemuan untuk saling bertanya kabar lebih dalam. Bertanya tentang keseharian, tentang bagaimana kuliahnya, sekolahnya, tentang sholatnya yang absen, bagaimana keadaan keluarganya di kampung, apa kabar hatinya? 

Semua itu dilakukan Agar kita selalu terhubung. Jangan sampai serumah tapi tak saling kenal.

Suami Istri yang Allah takdirkan bertemu. Tidak semata-mata hanya untuk bermesraan, melakukan rutinitas sambil menunggu pergantian hari. 

Tetapi ada maksud Allah mempertemukan. 

Kita tinggal mencari tau kenapa kita menikah dengan pasangan kita, kenapa harus tinggal disini, bukan disana, tugas apa yang Allah kasih untuk diperjuangkan.

Dan semua itu boleh jadi berawal dari rumah kita, dari yang paling dekat dengan kita, dari yang mudah kita jangkau. 

Dan dimanapun kita berada jangan lupa berdoa 

"Ya... Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang di berkahi. Dan engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat. (QS.23:29)"









Sabtu, 13 Agustus 2022

Karnaval

 ❤️Karnaval.

Saya juga ikut merasakan eforia karvanal. Semacam minum air es, segar lagi.  

Sudah lama kota ini, istirahat dari berbagai pertunjukan. 

Acara yang melibatkan masyarakat dengan tema edukasi seperti ini memang jadi salah satu sarana belajar yang menyenangkan. Selain itu jadi hiburan masyarakat. 

Kita pasti akan menemukan pesan buat diri sendiri, kalau kita memutuskan mencari. Seperti Karnaval adalah miniatur optimisme, perjalanan pendidikan anak-anak menuju cita-citanya. Apapun profesinya tugas orang tua mengisi jiwanya dengan cinta dan akhlaq. 

Agar menjadi generasi yang membawa perubahan dengan sebaiknya-baiknya adab di masyarakat.

Saya juga ikut terharu lihat bapak, ibu yang antusias memotret anaknya, ini bukan perlombaan tapi begitulah orang tua memaknai momentnya. Mengabadikan dalam bentuk potret untuk dilihat dikemudian hari. Orang tua senang, anak-anak senang. Masyarakat senang.


#KarnavalFakfal #Menyambut17agustus










Senin, 08 Agustus 2022

Orang tua dan Healing

 ❤️Orang tua dan Healing.

Healing adalah sebuah tehnik membersihkan jiwa. Dan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan mental tingkat tinggi. 

Karena setiap orang butuh healing (penyembuhan), membersihkan jiwa yang lelah setiap hari, sepanjang hidupnya. 

Tidak salah, ada yang mengaitkan healing dengan liburan. Toh, dengan liburan bisa mengeluarkan sampah emosi agar tidak menumpuk yang akhirnya akan menggangu kesehatan mental.

Apalagi menjadi orang tua dengan segala tanggung jawab, harus menjadi terapis healing untuk dirinya sendiri. 

Perasaan tidak becus, capek, perasaan tidak pantas jadi orang tua, perasaan bersalah merawat anak, perasaan terluka dengan pasangan, sedih, cemas, iri, dengki, amarah

harus selalu dilepaskan, dibersihkan tazkiyatun nafs setiap hari dalam sujud-sujud kita sepanjang menjadi orang tua. 

Orang tua adalah guru pertama yang mendidik anak-anaknya. Tapi bagaimana memulai belajar kalau kelas masih kotor? 


#TazkiyatunNafs #Healing #Muhasabah












Mama - Mama Kampung = Belajar Bahasa Hati

Akhir Pekan di Antara Mama-Mama Kampung: Belajar Bahasa Hati Akhir pekan ini, saya memutuskan untuk bergabung dengan WIA (Wanita Islam Alkha...