Ya Allah aku takut kalau menjadi takabur atas semua nikmat ini, aku takut tidak berkah semua perjalanan menuntut ilmu ini.. ya Allah bersihkan hati hamba ya Allah.
Sebenarnya aku tidak yakin ke Cidahu sendiri, melihat perubahan perilaku anakku yang sebelumnya ceria jadi murung, saat aku tinggal lima hari ke Malang. Video yang di kirim Yayat adik iparku memperlihatkan anakku bermain tapi murung. Aku bisa menangkap sinyal sedih itu. Tapi bagiku perpisahan singkat dengan anakku adalah bagian dari pendewasaan itu sendiri.
Bagiku dan bagi anakku.
Sore ini aku sudah beberes, tapi sejak pagi anakku sudah lengket denganku ia tak mau pisah. Sudah ku bujuk dengan iming-iming hadiah, cokelat, uang jajan tapi tak satupun ia mau. Maunya hanya bersamaku. Ia tak mau berpisah lagi denganku. Maka kubawa anakku bersamaku. Mengajak serta mama dan Bapaku, jikalau ku belajar anakku bisa di awasi orangtuaku.
MasyaAllahnya, bayangan tentang anak, mama dan bapakku sudah ku hayalkan sebelum ke Cidahu. Aku berhayal bisa memboyong orangtuaku ikut serta menikmati pemandangan indah alam pinus kampung hening ini. Dan Allah mengabulkannya.
Semua mimpiku di wujudkan suamiku atas pertolongan Allah. Doaku semoga
suamiku tercinta itu mendapkan tiket VIP di syurgaMu ya Allah atas semua kabaikan beliau. Aku juga berjanji tidak akan pernah luput mendoakan Almarhum kedua orangtua suamiku yang mendidik anak mereka yaitu suamiku jadi lelaki terbaik sejati, penuh cinta kasih.
Dari tulisan ini aku hanya ingin meluapkan rasa syukur tak terhingga pada Allah aku takut ilmuku tidak berkah, aku takut semua pengorbanan suamiku sia sia. Aku takut anakku terluka hatinya. Tapi rasa syukurku lebih besar ya Allah karena hayalan memboyong orangtua ke Bogor menjenguk cucunya di Bogor bisa terwujud, belajar lagi di Cidahu terwujud, mengajak orangtua ikut serta terwujud. Trimakasih ya Allah.
Sore ini aku sudah beberes, tapi sejak pagi anakku sudah lengket denganku ia tak mau pisah. Sudah ku bujuk dengan iming-iming hadiah, cokelat, uang jajan tapi tak satupun ia mau. Maunya hanya bersamaku. Ia tak mau berpisah lagi denganku. Maka kubawa anakku bersamaku. Mengajak serta mama dan Bapaku, jikalau ku belajar anakku bisa di awasi orangtuaku.
MasyaAllahnya, bayangan tentang anak, mama dan bapakku sudah ku hayalkan sebelum ke Cidahu. Aku berhayal bisa memboyong orangtuaku ikut serta menikmati pemandangan indah alam pinus kampung hening ini. Dan Allah mengabulkannya.
Semua mimpiku di wujudkan suamiku atas pertolongan Allah. Doaku semoga
suamiku tercinta itu mendapkan tiket VIP di syurgaMu ya Allah atas semua kabaikan beliau. Aku juga berjanji tidak akan pernah luput mendoakan Almarhum kedua orangtua suamiku yang mendidik anak mereka yaitu suamiku jadi lelaki terbaik sejati, penuh cinta kasih.
Dari tulisan ini aku hanya ingin meluapkan rasa syukur tak terhingga pada Allah aku takut ilmuku tidak berkah, aku takut semua pengorbanan suamiku sia sia. Aku takut anakku terluka hatinya. Tapi rasa syukurku lebih besar ya Allah karena hayalan memboyong orangtua ke Bogor menjenguk cucunya di Bogor bisa terwujud, belajar lagi di Cidahu terwujud, mengajak orangtua ikut serta terwujud. Trimakasih ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar