Madinah dan Pesan CintaNya
Madinah menyambutku dengan dingin yang asing. Bukan sekadar sejuk yang menenangkan, tapi dingin yang menikam sampai ke sumsum. Napasku berat, tubuhku lemas, seakan udara ini menolakku untuk bergerak. Saya yang selama ini, tidak pernah suka memakai jaket, kini terjebak dalam beku yang menyiksa.
Tapi lihatlah suamiku, orang yang biasanya tak tahan dingin, yang selalu kedinginan di rumah. Kini melangkah ringan, menikmati setiap hembusan udara tanpa rintangan.
Dan sekelebat pikiranku...
Apakah ini sekadar bawaan hamil? Ataukah ini cara Allah menyentilku ?
Setiap malam sebelum tidur, saya sering marah padanya karena kepanasan. Saya tak peduli bahwa suamiku harus mengalah, tidur dengan selimut tebal, menahan rasa dingin yang baginya tak tertahankan. Saya hanya sibuk dengan ketidaknyamananku sendiri, tanpa memikirkan bagaimana rasanya menjadi dia.
Lalu di Madinah, Allah membalikkan segalanya. Saya yang kini tersiksa, sementara dia begitu menikmati.
Seorang istri bukan hanya sekadar pasangan hidup. Ia adalah penjaga suhu dalam rumah tangganya. Jika hatinya panas, suaminya akan terbakar. Jika hatinya dingin, suaminya akan menggigil.
Saya pikir rasa di Madinah ini adalah pesan cinta dari Nya, cara Allah menyentil emosiku untuk dibersihkan.
Ya Allah, bersihkan hatiku...
Agar diriku tak lagi menjadi angin panas yang menyulitkan suamiku,
atau es yang membekukan langkahnya,
tapi menjadi kesejukan yang menguatkannya.
------Rima Rumata----
#akademitrainerofficial #Insightinspirasiperempuan
#GerakanKontenBaik #akademitrainer #SpeakToChange #GrowAndContribute #familyjourney #family #storyteller #stifin #stifingenetikfakfak #stifingenetic #stifinparenting #pengingatdiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar