Rindu Lewat Cerita
Saya tak menyangka cerita mimpiku tentang Tata Umi (orangtua Baba) membuat Abang Jadid tersedu-sedu. Hujan malam jatuh perlahan, seakan ikut menemani percakapan kami.
“Waktu Tata Umi sakit, hanya bisa berbaring di tempat tidur,” kataku pelan sebelum melanjutkan cerita.
“Tapi di mimpi Nina, Tata Umi bisa berlari, main kejar-kejaran di dalam rumah dengan anak laki-laki berpeci. Tata Umi dan anak itu sama-sama pakai baju putih.”
Mimik wajah Abang Jadid tampak antusias mendengarkan lanjutannya. Ternyata mimpi itu membawa pesan: Tata Umi dipanggil Allah. Dan setelah itu ternyata Nina mengandung Abang Jadid.
Anakku terdiam, menunduk. Lalu ia bertanya dengan suara lirih,
“Nina… waktu Abang Jadid lahir, Tata Sebrang dan Tete Sebrang (orangtuaku) lihat Abang Jadid, kah?”
“Iya, Tata dan Tete senang sekali. Cucu pertama lahir.”
Abang Jadid menarik napas panjang, lalu suaranya bergetar sambil berkata,
“Tapi… Tata Umi tidak lihat cucu pertama dan kedua…”
Dan seketika tangisnya pecah.
Saya kaget melihat anakku menangis. Baba yang semula sibuk dengan Ade Mekah akhirnya datang mendekat, lalu menggendong Abang Jadid. Tangis Abang Jadid semakin dalam, seolah menemukan ruang aman untuk menangis.
Malam itu saya belajar satu hal. Rindu ternyata bisa tumbuh bahkan dalam hati seorang anak kecil pada sosok yang ia sendiri belum pernah melihat langsung.
Lalu tersadar, Tata Umi sudah rindu Abang Jadid bahkan sebelum Abang Jadid hadir ke dunia. Tiga tahun menanti, dan dalam penantian itu, Tata Umi adalah orang yang paling bersemangat setiap kali waktu periksa Nina tiba. Beliau menyiapkan obat ini itu, memasakkan makanan ini itu, melakukan apa saja supaya nina senang—supaya bayi cepat hadir.
Oh, ternyata rindu itu bukan hanya milik cucu kepada neneknya, tetapi juga milik nenek kepada cucunya. Dan mungkin inilah cara Allah mempertemukan rindu itu lewat cerita, saling bersahut dari dunia yang berbeda.
----Dan di sanalah cinta orang yang telah pergi menemukan jalannya, menyusup diam-diam lewat cerita, hingga sampai ke hati generasi berikutnya.
✍️ Rima Rumata
#akademitrainerofficial #GerakanKontenBaik #akademitrainer #SpeakToChange #GrowAndContribute #familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar