Minggu, 13 Oktober 2024

Anak Digital Terbawa Arus

Anak Digital Terbawa Arus

Menurutku setiap generasi, termasuk generasi digital, telah disiapkan untuk menghadapi zamannya masing-masing.
Sayangnya, banyak anak-anak digital belum memiliki mental yang cukup kuat untuk menangani tekanan dunia digital. Akibatnya, teknologi, yang seharusnya menjadi alat untuk memudahkan hidup, jadi sumber stres dan kehilangan arah, mengubah pengalaman belajar menjadi sesuatu yang merugikan.

Mengapa ini terjadi? Karena anak tidak dibekali dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan zamannya.

Apa yang bisa dilakukan sebagai orangtua? Pendidikan di 7 tahun pertama dan 7 tahun kedua adalah menguatkan fondasi mental mereka melalui pengalaman belajar di alam.
Aktivitas di luar ruangan yang melibatkan banyak gerakan dapat membantu anak-anak mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Saat mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mereka belajar untuk menghadapi berbagai situasi, meningkatkan ketahanan mental, dan memperkuat keterampilan sosial.
Selain itu, pengalaman di alam juga membantu membangun spiritualitas anak.

Dengan membekali anak-anak kita dengan pengalaman belajar di alam sebelum mereka terjun ke dunia teknologi, kita memberikan mereka alat yang diperlukan untuk menjalani tantangan zamannya.

Ketika anak-anak ini akhirnya bersentuhan dengan teknologi, mereka akan lebih siap untuk menggunakannya dengan bijak. Dengan fondasi mental dan spiritual yang kuat, mereka akan mampu memanfaatkan teknologi dengan cara yang lebih beradab dan bermanfaat. Hal ini akan memastikan bahwa teknologi bukan hanya alat, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dengan demikian, mengajak anak-anak belajar di alam adalah langkah penting dalam menciptakan generasi yang mampu menyeimbangkan antara kehidupan digital dan dunia nyata dengan cara yang sehat dan bermakna.

-----Rima Rumata-----

#jurnaljadid #ceritahomeschoolingjadid5th
#homeschooling #familyjourney #catatanhomeschooling
#storyteller #stifingenetikfakfak
#pengingatdiri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mama - Mama Kampung = Belajar Bahasa Hati

Akhir Pekan di Antara Mama-Mama Kampung: Belajar Bahasa Hati Akhir pekan ini, saya memutuskan untuk bergabung dengan WIA (Wanita Islam Alkha...