Kadang kita kira self care berarti menjauh dari orang lain, menyendiri lalu tenang. Ternyata bagian dari merawat diri justru ada di cara kita terhubung secara sosial dengan orang lain. Bukan sekadar ramai, tapi hadir dengan sadar.
Kalau kita belum kenal diri sendiri, relasi sosial bisa jadi sumber lelah dan penyakit. Tapi kalau kita tahu cara kerja jiwa kita, terhubung justru menjadi sumber energi dan ketenangan.
Penelitian menunjukkan, relasi sosial yang sehat membuat kita lebih bahagia dan panjang umur. Sebaliknya, kesepian bisa diam-diam melemahkan tubuh dan memperburuk kesehatan.
Maka, merawat diri bukan hanya tentang waktu untuk diri sendiri, tapi juga tentang bagaimana kita membangun relasi yang menumbuhkan. Dan setiap orang memiliki cara terhubung yang berbeda sesuai mesin kecerdasan STIFInnya.
🌿 Sensing – terhubung lewat kebersamaan yang nyata.
💡 Thinking – terhubung lewat percakapan dan ide yang terbuka.
🎯 Intuiting – terhubung saat bisa berbagi makna dan arah.
💞 Feeling – terhubung saat bisa saling mendengar, memahami dan berbagi cerita.
🌀 Insting – terhubung lewat kehadiran yang damai, tanpa banyak kata.
Kenal diri sendiri membuat kita tahu bagaimana terhubung dengan orang lain tanpa kehilangan diri.
Karena sejatinya, self care bukan hanya tentang menjauh untuk pulih, tapi juga tentang belajar hadir, sadar dan apa adanya.
Saya seorang Feeling yang relasi sosialnya belum tumbuh, masih kaku, kikuk kalau ketemu orang. Tapi Sedang belajar merawat diri dengan mendengar, memahami, dan berbagi cerita. 🌷
✍️ Rima Rumata
#familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri #bagicerita







.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar