Hidup Untuk Siapa?
Refleksi 11 Tahun Perjalanan Tukang Bangunan
2025 Penuh Cinta 🤍
Saya teringat kata-kata Mbak Maya: “Andai kita hidup untuk pasangan, anak, atau orang tua. Maka ketika mereka tak sesuai harapan, diri kita mudah goyah, roboh, bahkan hancur.”
Kalimat itu menggetarkan hati. Karena memang, ketika hidup kita ditujukan untuk manusia, maka sandarannya rapuh. Lalu Allah mengajarkan doa cinta dalam setiap shalat: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Bukan untuk anak.
Bukan untuk pasangan.
Bukan untuk orang tua.
Bukan untuk tempat kerja.
Bahkan bukan untuk diri sendiri.
Karena semua yang hadir dalam hidup kita hanyalah pesan dari Allah. Pesan tentang apa yang perlu kita perbaiki dari dalam diri. Semua yang datang adalah kesenangan sekaligus ujian yang tujuannya mengasah jiwa agar menjadi tenang.
11 tahun bukan sekadar usia.
Dulu kami pikir sedang membangun pekerjaan. Ternyata, Allah sedang mengajarkan kami membangun jiwa. Kami belajar bahwa ego dan iman sama-sama perlu diberi makan. Ego perlu diakui — karena manusia butuh dihargai, didengar, dan dicintai. Sedangkan iman perlu dirawat — dengan dzikir, ilmu, sabar, syukur, dan keikhlasan.
Tanpa iman, manusia diperbudak ego.Tanpa ego, manusia tak belajar mengenal dirinya. Maka keduanya tidak perlu dibenturkan, tetapi dilebur dengan cinta.
Ego bukan musuh, ia hanya ingin dipeluk.Ia ingin diakui bahwa ada rasa lelah, kecewa, dan ambisi itu nyata. Ego butuh air penerimaan agar bisa menenangkan seluruh diri.
Dan mungkin di situlah makna perjalanan panjang ini. Perjalanan membangun pekerjaan sambil membangun jiwa. Tahun ini, Baba Syam menyebutnya dengan lembut: "2025 Penuh Cinta.”
Ia adalah perjalanan menuju makna.
Dari bekerja dengan tangan menuju bekerja dengan hati. Dari sekadar mencari nafkah menuju menemukan cinta. Cinta yang menuntun ego agar tunduk pada iman. Cinta yang mengubah pekerjaan menjadi ibadah.
Cinta yang melahirkan jiwa-jiwa yang tenang, ridho, dan diridhai Allah. (QS. Al-Fajr: 27–28).
Baarakallahufiik Tukang bangunan yang ke 11 Dasyat luar biasa penuh cinta.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar