Kamis, 06 November 2025

Jadi "Ekor Suami"

 (Serial konsep STIFIn dalam keluarga) 

Di Milad Tukang Bangunan yang ke-11 ini… Alhamdulillah, saya memaknai satu hal besar sebagai seorang istri Feeling yang menemani suami Intuiting.

Dulu saya kira, jadi "ekor suami" berarti hanya mengikuti, tanpa arah, tanpa peran.

Ternyata Allah sedang mengajarkan sesuatu yang lebih dalam. 

Pelajaran paling melegakan adalah ketika hati belajar menundukkan ego. Karena akhirnya paham, maksud Allah menjadikan saya “ekor suami.” 

Suami Intuiting dalam dirinya, semangat tinggi untuk terus bergerak mencipta, membangun, dan mewujudkan sesuatu. Namun di balik semua itu, tersimpan ujian halus: bagaimana agar visi besar itu tidak berubah menjadi ambisi yang kering dari rasa. Sebab jika terlalu fokus pada pencapaian, langkah bisa kehilangan kehangatan dan makna.

Maka Allah hadirkan pasangan seorang istri Feeling yang jadi ekor suami, yang hidup dengan kepekaan dan rasa. Pun sebagai Istri Feeling yang terlalu dalam memaknai rasa bisa membuat langkahnya berputar di situ saja jika tanpa arah yang jelas. Maka Allah pilihkan suami Intuiting.hiihih 

Allah mempertemukan keduanya. Agar suami yang penuh visi tak kehilangan rasa dan istri yang penuh rasa tak kehilangan arah. 

Yang satu memimpin arah, yang satu menjaga makna di setiap langkahnya. Ternyata begitu cara Allah menyeimbangkan hidup agar keduanya saling menyelamatkan dari sisi terlemah dirinya..


✍️ Rima Rumata

#familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri #bagicerita




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Parenting dan Ego yang Halus.

Saya teringat kelas ParenTHINK mbak Maya yang menampar lembut dengan satu pertanyaan:  “Belajar parenting supaya apa?” Apakah sungguh untuk ...