Kamis, 13 Maret 2025

Duo Intuiting: Dua Cahaya di Hidupku

 Duo Intuiting: Dua Cahaya di Hidupku

(Serial Konsep STIFIN dalam keluarga)


Bagaimana rasanya diapit oleh dua lelaki intuiting? Seperti berjalan di tengah rasi bintang yang tak pernah redup. Mereka membaca arah sebelum saya sadar ada jalan. Mereka menangkap isyarat yang bahkan tak sempat kuucapkan.

Duo lelakiku ini adalah aliran sungai ide yang tak pernah kering. Penuh inisiatif, penuh kejutan, selalu menemukan kemungkinan baru di setiap persimpangan hidupku hihi...

Seolah tak pernah berhenti mencari kemungkinan baru. Sampai-sampai, saya yang feeling ini sering terdiam, bingung mau merespons bagaimana. Karena buatku, suka ya suka, tidak suka ya tidak suka. Tanpa perlu alasan panjang lebar. Tapi mereka? Ah, mereka selalu penasaran, bertanya, "Kenapa?".

Kadang malas juga selalu ditanya "kenapa?" ketika saya sendiripun tak tahu jawabannya. Kadang tersenyum dalam diam, menikmati bagaimana mereka mengajakku melihat dunia dari sudut yang tak terduga. Dan sering kali,  terharu, karena ternyata, saya tidak pernah dibiarkan sendirian dalam diamku.

Terima kasih, "semua aku dirayakan"!. Setiap rasa, setiap detik, setiap sisi diriku. Kalian terima, kalian jaga, kalian pahami dengan memberikan cahaya di hidupku.

Terimakasih Baba dan Abang Jadid Tercinta.





Sabtu, 08 Maret 2025

Madinah dan Pesan CintaNya

 Madinah dan Pesan CintaNya


Madinah menyambutku dengan dingin yang asing. Bukan sekadar sejuk yang menenangkan, tapi dingin yang menikam sampai ke sumsum. Napasku berat, tubuhku lemas, seakan udara ini menolakku untuk bergerak. Saya yang selama ini,  tidak pernah suka memakai jaket, kini terjebak dalam beku yang menyiksa.

Tapi lihatlah suamiku, orang yang biasanya tak tahan dingin, yang selalu kedinginan di rumah. Kini melangkah ringan, menikmati setiap hembusan udara tanpa rintangan. 

Dan sekelebat pikiranku...

Apakah ini sekadar bawaan hamil? Ataukah ini cara Allah menyentilku ?

Setiap malam sebelum tidur, saya sering marah padanya karena kepanasan. Saya tak peduli bahwa suamiku harus mengalah, tidur dengan selimut tebal, menahan rasa dingin yang baginya tak tertahankan. Saya hanya sibuk dengan ketidaknyamananku sendiri, tanpa memikirkan bagaimana rasanya menjadi dia.

Lalu di Madinah, Allah membalikkan segalanya. Saya yang kini tersiksa, sementara dia begitu menikmati. 

Seorang istri bukan hanya sekadar pasangan hidup. Ia adalah penjaga suhu dalam rumah tangganya. Jika hatinya panas, suaminya akan terbakar. Jika hatinya dingin, suaminya akan menggigil.

Saya pikir rasa di Madinah ini adalah pesan cinta dari Nya, cara Allah menyentil emosiku untuk dibersihkan.

Ya Allah, bersihkan hatiku...

Agar diriku tak lagi menjadi angin panas yang menyulitkan suamiku,

atau es yang membekukan langkahnya,

tapi menjadi kesejukan yang menguatkannya.


------Rima Rumata----

#akademitrainerofficial #Insightinspirasiperempuan

#GerakanKontenBaik #akademitrainer #SpeakToChange #GrowAndContribute #familyjourney #family #storyteller #stifin #stifingenetikfakfak #stifingenetic #stifinparenting #pengingatdiri










Selasa, 11 Februari 2025

Mengunjungi kakak di Jayapura

Mengunjungi kakak di Jayapura

Sudah lama kami tidak berkunjung maka kesempatan ini kami mengunjungi beliau. Dua hari di sana hanya bisa istirahat menikmati kehangatan dan kebersamaan dalam suasana yang penuh berkah.  Aamiin…

Sebenarnya, ingin sekali mengunjungi sanak saudara tapi apa daya, tubuh meminta jeda. Energi belum bersahabat.

Saya berdoa semoga bisa kembali lagi, menikmati perjalanan, dan bersilaturahmi dengan mereka di lain waktu, dalam keadaan yang lebih sehat dan bertenaga.




















Pelukan yang Menyambung Rasa.

Pelukan yang Menyambung Rasa.


Bandara Jeddah, langkahku terburu menuju toilet. Di depanku, seorang gadis tinggi berkerudung hitam. Kami saling pandang—terdiam sejenak, lalu terkejut.

Nama itu terlontar, "Kak Rima... "! dan dalam hitungan detik, kami sudah berpelukan erat. Allah mempertemukan kami di sini, di Bandara King Abdul Aziz. Tak disangka, adik kelasku, teman main di Unifa dulu, juga sedang umroh bersama ibunya.

Allah selalu punya cara untuk mempertemukan hati-hati yang terhubung, di tempat dan momen yang tak terduga.

Dan mungkin, dalam setiap perjalanan, bukan hanya tempat yang kita tuju yang penting, tapi juga pertemuan-pertemuan berharga yang Allah selipkan di antaranya. Alhamdulillah.


With Love Uspiana Usman






Bertemu Lagi

 InsyaAllah, Kita Bertemu Lagi.

Setelah perjalanan udara selama sembilan jam, kami akhirnya tiba di Jakarta. Udara hangat ibu kota menyambut, dan seharian kami habiskan untuk beristirahat, melepas lelah dari perjalanan panjang.

Namun, perjalanan kami belum lengkap tanpa singgah ke Bogor. Ada rindu yang harus dituntaskan, adik tercinta yang kini telah berkeluarga di sana. Tahun lalu kami bertemu, dan alhamdulillah, tahun ini Allah mempertemukan kami lagi.

Saat bertemu, senyum bahagia merekah di wajahnya. Hangatnya pelukan dan obrolan panjang membuat waktu terasa berjalan begitu cepat. Melihatnya bahagia bersama keluarganya sendiri membuat hati ini penuh syukur.

Sore itu, sebelum kembali ke Jakarta, kami saling berdoa. "Semoga keluarga kecilmu selalu dalam rahmat Allah," ucapku.

Ia tersenyum, menggenggam tanganku erat. "InsyaAllah, kita bertemu lagi."











Rabu, 05 Februari 2025

Mekah

Mekah: Kesempitan yang Melapangkan, Keramaian yang Menenangkan

Mengapa orang mencari ketenangan di tempat yang penuh sesak? Mekah bukan tempat untuk menyendiri. Di sini, tidak ada ruang pribadi. Langkah-langkah saling bersinggungan, tubuh dipaksa bergerak dalam arus manusia yang tak terhentikan. Tawaf mengitari Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwah—ritual yang menguras tenaga, tetapi justru semakin menghidupkan semangat.

Paradoks, semakin berdesakan, semakin terasa kebebasan. Semakin tubuh lelah, semakin hati terasa ringan. Ingin terus diulangi, Hiruk-pikuk  bukanlah gangguan, ibarat gelombang doa yang berpadu. Tidak ada yang lebih dulu, tidak ada yang lebih utama semua sama di hadapan-Nya, berjalan dengan satu tujuan: mendekat kepada Yang Maha Dekat.

Mekah membalikkan logika dunia. Di tempat yang sempit, jiwa justru dilapangkan. Dalam kelelahan, kita menemukan kekuatan. Di tengah keramaian, kita justru merasa lebih utuh. Karena di sinilah, dalam ribuan langkah yang terus berputar, kita sadar bahwa kita tak pernah benar-benar sendiri.

Labbayk Allāhumma Labbayk" (لَبَّيْكَ ٱللَّهُمَّ لَبَّيْك)















Duo Intuiting: Dua Cahaya di Hidupku

 Duo Intuiting: Dua Cahaya di Hidupku (Serial Konsep STIFIN dalam keluarga) Bagaimana rasanya diapit oleh dua lelaki intuiting? Seperti berj...