Selasa, 21 Oktober 2025

Dosen di Kelas Diplomasi

Saya masih mengingat hari itu.

Seorang dosen muda masuk ke kelas kami. Beliau belum sempat menulis apa pun di papan tulis, belum juga membuka buku, tapi langsung memulai dengan kalimat yang tak biasa. 

Dengan nada tenang beliau berkata,

“Seseorang yang berdiri di hadapan kalian ini bukan hanya membawa spidol dan lembaran tugas, tapi juga lembaran-lembaran yang tak terlihat. Catatan tentang keluarga, tentang anak, tentang diri sendiri yang juga belum selesai.

Saya tidak meminta kalian untuk memaklumi saya. Tapi jangan berekspektasi terlalu tinggi pada saya". 

Rasanya beliau sedang berdiplomasi di kelas diplomasi. Seorang dosen muda yang sedang belajar “menjadi dewasa di ruang publik”. Beliau sedang melatih diplomasi emosional. Mencoba menyeimbangkan antara perannya sebagai pengajar dan realitas batin yang ia bawa.

Yang saya tangkap dari kalimat dosenku itu :  “Saya bukan sumber ilmu, hanya saluran kecil yang berusaha tetap jernih agar makna bisa mengalir.

Dan sebelum ilmu ini mengisi kalian, izinkan saya terlebih dahulu membersihkan wadahnya. 

Kalimat sarat kerendahan hati yang tinggi, sekaligus kesadaran spiritual seorang pendidik. 


Baarakallahufiikum Pak. 


✍️ Rima Rumata

#familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri #bagicerita



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dan Negara yang baik dimulai dari manusia unggul berkualitas.

Dan Negara yang baik dimulai dari manusia unggul berkualitas. Kualitas manusia dimulai dari keluarga yang sehat mental. Keluarga yang sehat ...