Rabu, 20 Agustus 2025

Krisis Orangtua

Kalau kita melihat keadaan bangsa sekarang, muncul pertanyaan: Sebenarnya kita ini sedang krisis apa? krisis keadilan, krisis moral, atau krisis kemanusiaan? Kalau mau jujur, banyak persoalan bangsa berawal dari krisis orangtua.

Banyak orangtua berusaha membangun hubungan baik dengan anak, tetapi lupa membenahi kualitas relasi dengan pasangan. Padahal, relasi suami-istri adalah akar emosional yang paling menentukan kesehatan mental anak.

Karena orangtua ayah dan ibu adalah "akar" bagi anak. Bila salah satu akarnya terluka, getarannya merambat ke hati dan pikiran anak.

Maka, Krisis Indonesia hari ini sejatinya adalah krisis orangtua. Jika orangtua sembuh, akarnya kembali sehat, maka generasi berikutnya bisa tumbuh lebih kuat. 

Sebaliknya, banyak anak yang tampak “baik-baik saja” di luar rumah, namun di dalam hatinya menyimpan luka karena menyaksikan pertengkaran, perselingkuhan, atau dinginnya relasi ayah-ibunya. Akhirnya, luka itu ikut terbawa ke sekolah, ke pergaulan, bahkan hingga ke dunia kerja. Tidak heran jika kita melihat maraknya kasus perundungan dan penyimpangan yang lain. Semuanya bisa ditarik benang merahnya ke rumah, ke akar yang rapuh: relasi orangtua.

Karena itu, pengorbanan demi anak tidak selalu berarti bertahan dalam pernikahan yang penuh luka. Pilihan yang lebih sehat bisa jadi adalah berpisah dengan hubungan yang tetap baik. Dengan begitu, anak mendapat ruang aman untuk tumbuh tanpa trauma, tanpa harus hidup dalam ketegangan emosional yang diam-diam merusak hati dan pikirannya.

Pada akhirnya, cinta orangtua kepada anak bukan soal berkorban tanpa batas, melainkan bagaimana menjaga "akar" tetap sehat agar pohon kehidupan anak bisa tumbuh kokoh.

Jadi mana yang lebih utama, memilih pasangan atau anak?

Jawabannya jelas: Pasangan.

Karena Allah sendiri menegaskan urutan doa dalam Al-Furqan ayat 74:

Allah mendahulukan pasangan, baru anak. Artinya, relasi pasangan yang sehat melahirkan anak-anak yang kuat, dan dari situ lahir pribadi-pribadi teladan yang mampu memimpin bangsa menuju kebaikan.


✍️ Rima Rumata

#akademitrainerofficial #GerakanKontenBaik #akademitrainer #SpeakToChange #GrowAndContribute #familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Sayur Kangkung Mama"

 "Sayur Kangkung Mama"  Saya nonton sebuah video yang menanyakan, “Kenangan indah apa yang paling membekas bersama bapak dan ibu?”...