Di awal kelahiran bayi, ASI memang sedikit, bukan karena kurang, tapi karena tubuh Ibu sedang menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi. Dari hisapan demi hisapan itulah tubuh belajar dan ASI mulai mengalir lebih deras. Namun satu hal yang sering terlupa, bukan hanya hisapan bayi yang mengundang ASI, tapi juga sentuhan dan kasih sayang suami.
Karena ASI tak hanya diproduksi oleh hormon dan kelenjar, tapi juga oleh rasa dicintai dan rasa tidak sendiri.
Satu pijatan lembut di punggung istri bisa lebih menenangkan dari seribu kata.
Satu pelukan yang datang tanpa diminta bisa mengendorkan otot-otot yang tegang. Kalimat-kalimat penuh dukungan, hingga semangkuk makanan favorit yang dibawakan dengan cinta, semuanya menjadi sinyal bagi tubuh istri untuk merasa aman, tenang dan cukup. Dari rasa cukup itulah, ASI mengalir dengan lancar.
Suami memang tidak menyusui, tapi ia pengantar keajaiban di tubuh Istri untuk menghasilkan ASI. Melalui kehadiran suami, yang tersentuh bukan hanya tubuh, tapi juga hati. Sebab ASI bukan soal Ibu, istri tapi tentang bagaimana cinta bekerja dalam satu tim bernama keluarga.
✍️ Rima Rumata
#akademitrainerofficial#GerakanKontenBaik #akademitrainer #SpeakToChange #GrowAndContribute #familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar