Senin, 18 Agustus 2025

Makanan Hati

Semakin ke sini, kita melihat semakin banyak kasus yang menunjukkan anak-anak kehilangan empati, bahkan pelakunya muncul di usia yang makin dini. 

Teringat pelajaran berharga dari kelas Ibu Maya Sukma Kiat. Empati bukan diajarkan lewat kata, tapi lewat rasa yang anak terima setiap hari di rumah. Saya merangkum tiga hal penting.

• Peluk, cium, sentuh, dan dengarkan anak-anak kita.

Mulai dari bayi yang terlihat “hanya tidur” sepanjang hari, hingga 7 tahun pertamanya, bahkan sampai usia baligh di sekitar 15 tahun. Pelukan dan sentuhan bukan sekadar kebiasaan manis, tapi "makanan hatinya". Saat makanan ini kurang, maka hatinya akan kosong dan akibatnya bisa sangat fatal.


• Perbaiki relasi suami-istri.

Saling menghormati, menghargai, memuji, dan tolong-menolong. Kadang kita terlalu sibuk menjadi orang tua untuk anak, tapi lupa menjadi pasangan yang sehat satu sama lain. Padahal, relasi orang tua yang harmonis adalah “nutrisi batin” terbaik untuk anak menghadapi tekanan hidup.

• Banyak bertobat sebagai orang tua.

Kita tidak sempurna, menyadari kesalahan, meminta maaf, dan belajar memperbaiki diri adalah bentuk cinta yang akan mereka tiru sepanjang hidupnya.

Anak-anak belajar empati bukan dari nasihat, tapi dari makanan hati yang mereka terima setiap hari di rumah.


✍️ Rima Rumata

#akademitrainerofficial#GerakanKontenBaik #akademitrainer #SpeakToChange #GrowAndContribute #familyjourney #storyteller #stifingenetikfakfak #stifingenetic #Pengingatdiri






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Sayur Kangkung Mama"

 "Sayur Kangkung Mama"  Saya nonton sebuah video yang menanyakan, “Kenangan indah apa yang paling membekas bersama bapak dan ibu?”...